Asal Kejadian Manusia
Kejadian Manusia dan asal usulnya
kita peroleh berbagai pandangan berbeda. Beberapa contoh pandangan yaitu: pandangan
Hindu, Taurat, Darwin, dan Islam.
Pandangan Hindu: Pembahasan-pembahsan yang
dikemukakan oleh Hindu sebagian besar tentang penciptaan alam semesta dan hanya
berupa gambaran besar. Seperti bahwa alam ini terjadi karena tetesan Brahma
ketika pergi mandi dan menjadi sungai Gangga. Dan terciptanya bulan, matahari,
dan sebagainya karena pertempuran antar Dewa.
Pandangan Kitab Taurat: Manusia diciptakan tanpa proses
evolusi dan ditempatkan di surga. Lalu karena melakukan pelanggaran, manusia
tersebut, Adam dan Hawa, diusir ke bumi. Dan dosa karena pelanggaran tersebut
diwarisi ke seluruh manusia.
Pandangan Darwin: Manusia ada karena proses evolusi.
Bahkan seluruh makhluk di dunia ini berasal dari satu organisme. Karena
“natural selection”, “struggle of existence”, dan “survival of the fittest”
maka terjadilah evolusi-evolusi dalam jangka waktu yang sangat panjang dan pada
akhir ada suatu makhluk yang berevolusi menjadi manusia.
Pandangan Al-Qur’an: Al-Qur’an tidak membenarkan
pandangan kitab Taurat maupun pandangan Darwin. Dan teori “Tuhan” ini akan
dijelaskan di bab selanjutnya.
Al-Qur’an dan Kejadian Manusia
Kesimpulan dari bab ini adalah
manusia ada dari proses evolusi tetapi memiliki unsur yang berbeda dari makhluk
hidup yang lain. Setelah mengalami evolusi yang tidak pendek, maka dinamakan
lah manusia yang sudah memiliki akal (seperti manusia saat ini) Adam. Sehingga
didapatkan bahwa Adam ini jumlahnya bukanlah satu. Lalu, dipilihlah satu Adam
oleh Allah SWT. Untuk dijadikan khalifah pertama yang menjadi awal dari
kehidupan manusia yang beradab.
Berapakah Umur Manusia?
Kesimpulan yang didapat dari
Al-Qur’an adalah manusia diciptakan lebih dari
6-7 ribu tahun yang lalu. Di Indonesia saja manusia yang tertua adalah
berumur 600.000 tahun yang lalu. Dan tidak ada ilmuwan atau ahli yang
menyangkal bahwa manusia berumur lebih dari
6-7 ribu tahun yang lalu. Tetapi, Adam a.s. (khalifah pertama) umurnya
kurang dari 7 ribu tahun yang lalu.
Siapakah Adam Itu?
Adam berarti “Adim” yaitu permukaan
bumi dan “udmah” yaitu warna sawo matang. Adam maksudnya adalah penghuni bumi.
Manusia masa itu disebut “caveman” atau manusia gua. Artinya masih hidup secara
liar. Lalu pada saatnya Allah SWT. Menunjuk seorang Adam untuk menjadi khalifah
adam-adam lain. Yaitu untuk membuat “surga”. Dalam artian tidak lagi menjadi
“caveman” dan mulai bermukim dan hidup dari bercocok tanam dan berternak, dan
membangun suatu peradaban yang tidak lagi liar tetapi manusiawi.
Adam dan Hawa
Keterangan Bibel tentang Adam dan
Hawa dianggap salah oleh Al-Qur’an dan ilmuwan masa kini. Adam a.s. disini
dijelaskan adalah seorang manusia yang sama dengan lainnya, yaitu dilahirkan,
meneruskan generasi sebelumnya. Dan Hawa bukanlah dibuat dari tulang rusuk.
Bahkan tidak ada penjelasan yang berhubungan tentang penciptaan Hawa di
Al-Qur’an, hanya disinggung di dalam salah satu ayat Al-Qur’an.
Surga Tempat Adam Dilahirkan
Adam dilahirkan di surga itu dalam
artian bukan surga di alam akhirat. Melainkan keadaan bumi yang berlokasi di
suatu tempat yang dapat dikatakan surga.
Mengapa Disebut “Surga”?
Jannah (bahasa arab dari surga) itu
memiliki macam-macam arti dan tidak terpaku pada suatu tempat yang gaib (surga
yang ada di alam akhirat). Jadi keadaan bumi yang berlimpah itu yang
menyebabkan tempat tersebut disebut Jannah atau surga.
Adam dan Ajakan Setan
Jadi ajakan disini bukanlah ajakan
gaib, tetapi ajakan manusia-manusia juga. Dan maksud dari dikeluarkan dari
surga adalah bahwa umat Adam a.s. terbagi menjadi dua, golongan Adam a.s. dan
golongan setan. Dan pada akhirnya, golongan Adam a.s. mengalahkan golongan
setan karena kemurahan hati Allah SWT.
Adam Tidak Berdosa
Kesimpulan dari bab ini adalah Adam
a.s. tidak berdosa dan Al-Qur’an menolak pernyataan bahwa Adam a.s. berdosa dan
dosanya diwariskan ke keturunannya.
Setan Itu Apa?
Menurut Al-Qur’an dan Hadits, setan
itu tidak lain adalah manusia.
No comments:
Post a Comment